Prasi dan satu satunya Museum Lontar Terlengkap di Dunia
Juni, memutar otak mencari tempat sejarah
yang bisa di gali tepatnya di Bali Utara, dikejar deadline Mata Kuliah dengan
benturan deadline kerjaan lainnya. Hendak mendokumentasikan kembali Masjid
Bersejarah di Kota singaraja namun rasa rasanya percuma, Buat apa ? toh di
website itu sudah baik dan lengkap pula. dan saya rasa memang informasi sebatas
itu saja. Alhasil saya membatalkan rencana untuk mendokumentasikan kembali Mushaf
Al Qur-an tua di Masjid Agung Jami’ Singaraja. Sambil menemani seorang teman yang tengah
mendokumentasikan sebuah kelenteng atau tempat beribadah orang Cina Kong Hu
Chu, pikiran saya sekilas berjalan mundur dan tempat itu datang, menarik kami
pergi berkunjung.
Museum Gedong Kirtya, Museum ini letaknya di Jalan Veteran, dekat dengan
Tugu 0 KM Singaraja dan sasana budaya Singaraja. Gedung Museum Ini berdiri
sejak 14 September 1928 didirikan oleh pemerintah belanda, yang kala itu Bali
merupakan Ibukota Sunda Kecil.
Museum Gedong Kirtya ini merupakan Museum
Manuskrip dari Leluhur – Leluhur Bali, terdapat Ribuan Manuskrip Kuno hingga
membuat museum ini mejadi Satu satunya Museum Lontar terlengkap di Dunia.
Sebelum bernama Gedong Kirtya, Bangunan
Museum ini didirikan oleh bangsawan belanda yang bernama L.J.J Caron dengan
sumbangsih Tanah dari seorang Bangsawan Belanda yang sangat menyukai Sastra
Bali dan sudah Cukup banyak menulis mengenai Kesusastran Bali bernama Liefrinck
Van der Tuuk yang awalnya museum ini merupakan sebuah yayasan. kemudian Museum ini di jaga oleh Liefrinck Van der Tuuk
yang menurutnya warisan budaya ini haruslah di jaga dan di rawat dengan Baik.
Arti dari Gedong Kirtya ini
sendiri yakni Gedong yang berarti Gedung atau tempat yang di ambil dari bahasa Sanskerta dan Kirtya
yang berasal dari usulan I Gusti Putu Djelantik pada masa Kerajaan Raja Buleleng,
kirtya yang berakar dari Kr menjadi krtya
sebuah kata dari bahasa sanskerta yang di dalamnya mempunyai makna Usaha dan Jerih.
Tahun ini saya berkempatan untuk
bertemu secara langsung dengan Kepala UPTD Gedong Kirtya yakni Bapak Gede
Wiriasa. S.T (lengkapnya kalian bisa lihat dokumentasi Video saya di sini )
Di dalam ruangan kecil ini di
simpan rapi berbagai macam lontar yang di atur rapi di dalam balok balok panjang
yang di susun berjajar, dan juga terdapat Prasi atau Lontar yang berisi gambar.
Di ruangan ini juga saya melihat semua prasasti wajah yang saya pribadi kurang
mengetahuinya, sambil berjalan ke timur
saya melihat alat alat yang di gunakan untuk proses pembuatan Prasi, saya juga
melihat semacam pisau kecil dengan ujung tajam yang di namakan Pangrupak atau
Mutik , kemudian juga ada bantalan dan gunting pemotong, alat serut dan Penyapres,
adapun daun lontar yang belum di jadikan prasi dinamakan blangko Lontar.
Lengkapnya tonton disini ya ges..
0 komentar