Desainer Bunuh Diri, sudah saatnya ?
Mulai masuk kuliah, saya pribadi mulai
menghauskan diri belajar banyak hal di bidang saya, banyak sekali sampai sampai,
malam ketika kubuka selambu, langit telah menjadi terang, mungkin ini bukan
pengalaman saya saja, di luar sana saya selalu berfikir ada banyak bahkan
ribuan orang yang mengalaminya, dan lagi lagi bukan seorang desainer saja..
Tulisan ini juga terinspirasi dari
pengalaman baru saya ketika di putus kontrak oleh salah satu langganan saya,
tenang saja. Bukan karena saya depresi.
Mulai
dari mana ?
Awal perkuliahan saya dulu saya di diperkenalkan
dengan dunia desain, dimulai dengan pengetahuan tentang sejarah desain, saya
pribadi sedikit merasa bosan tapi menjadi tidak ketika saya melihat sebuah
proses, bagaimana sesuatu itu menjadi lebih baik dari sesuatu yang sebelumnya. Dari
sana saya mulai belajar. Dan lagi lagi saya katakan ini tidak mudah.
Sebentar,
saya ingin menyeruput segelas teh hangat disamping saya
Baik,
kita lanjutkan.
Maybe
kata kata ini mungkin terdengar Akrab di telinga anak anak desain jaman Now.
“
Sebagus – bagusnya Desain pasti ada aja SUKA
dan Sejelek jeleknya Desain pasti
ada aja yang GAK SUKA,
Jadi mau Desain kalian jelek atau bagus,
Jangan Pernah
Takut Berkarya “
Mengenal
Channel Rio Purba ini dari seorang Master *panggil saja Master
Sekitar
tahun 2014 (menurut tahun chatnya), saat
saya sedang berkonsultasi tentang sebuah desain dengan Master. dan tahun itu dikenalkan
dengan channel milik bang Rio Purba.
Kala itu, bang Rio membuat video berlatar
tembok batu bata merah, tak jarang menggunakan kain putih sebagai
backgroundnya. dengan audio yang mungkin rekaman dengan Eaphone ke hp, kualitas
video yang jika di banding creator video sekarang sangatlah jauh. namun ada
satu hal, yang tidak bisa di membuat saya lantas pergi atau mencari cari
channel lain hanya karena mungkin tidak nyaman dengan kualitas videonya. Sebuah
KEGIGIHAN, saya selalu terkagum – kagum dengan orang orang yang mempunyai
kegigihan dalam mengerjakan sesuatu dan mengajarkan sesuatu, jadi singkatnya
dengan tulisan ini saya mengajak rekan rekan untuk membantu bang Rio Purba
untuk meningkatkan Kualitas dari Videonya. Dengan cara membeli Kaos “Jangan
Pernah Takut Berkarya” yang pemesanannya bisa klik link disini. Harganya hanya 159 Ribu ( sudah termasuk
biaya Ongkos Kirim ).
Oke
kita Lanjut lagi,
Mungkin ga jarang kita bertanya tanya kenapa
bisa ada Desain Jelek dan Desain Bagus ? parameternya apa ?
Answer
: kasarnya sih, menurut saya. Desain Bagus dan Kurang Bagus itu Relatif, sama
seperti Cantik dan Kurang Cantik. Kenapa orang
di katakan cantik karena ia begini – begini maybe, example : menurut andi, siti
cantik karena siti putih dll. Berbeda dengan pendapat andi, menurut aldi, siti
cantik karena siti bersih. Relatif bukan ? tentang suka dan tidak suka tiap orang
memiliki seleranya sendiri. Kembali ke
pembahasan Desain Bagus dan Jelek kenapa bisa ada ? dalam menelaahnya kita
harus tau dasarnya. Desain mempunyai Prinsip – Prinsip
Jadi
menurut saya setelah saya menulis dan membaca, saya menyimpulkan Desain di
katakan Bagus karena desain mengikuti prinsip prinsipnya. Semakin ia menjauhi
prinsip prinsipnya maka desain itu dapat di katakan belum sesuai, jelek, kurang
bagus. dan untuk membuat Desain yang mengikuti prinsip – prinsipnya memerlukan
waktu yang lama, gak bisa SKS.
Dalam
sebuah desain,salah satunya Penggunaan dan Pemilihan harus saling berkaitan satu dengan yang lainnya,dan
yang perlu kita pelajari adalah bagaimana cara agar antara bentuk 1 dan bentuk
bentuk 2 bisa saling berkaitan atau menjadi satu kesatuan. Disinilah kita harus
pelajari, perdalam. Jika kita hanya menggunakan milik orang atau bahkan terlalu
sering menggunakan Template milik orang bukankah percuma ? apa beda antara kita
antara orang yang belajar desain dengan tidak belajar desain. Memang bagus,
tapi bukan karya kita. Ga gitu ?
Kembali
lagi kedalam keinginan kita, dalam belajar..
Belajar
karena ingin bisa membuat desain Bagus atau Belajar karena ingin tahu dan
menjadi perancang desain yang lebih baik kedepannya.
Rada
rada beda tipis, tapi tetep beda bukan ?
Pernah dengar “ Amati, Tiru, Modifikasi “
Dalam
pembelajaran. Tekhnik ini terbilang cukup mainstream tapi sayang ga jarang
karena sifat malas berhenti sampai di tahap Meniru sehingga ketika membuat
sesuatu menjadi tetap begitu begitu saja.
Harga Teman
Kenapa
bisa ada harga teman, karena ada akad atau kesepakatan. Jika salah satu pihak
tidak menerima tentu hal ini tidak akan ada. Ga gitu ? okelah kalau awal awal
ketika kamu belajar desain, tapi kalau kamu sudah pro, soal harga ini ga bisa
di ganggu gugat hahah
Jika
saja kita memiliki ilmu tentang penarifan harga - harga desain, dan ketika datang client A meminta untuk di
buatkan desain flyer. Kita sebagai desainer harus benar benar mengulik, banyak
bertanya baik itu 5 W + 1 H. Gak bisa tuh kita melempem iya iya saja.
Example,
: datang seorang Client ke kamu, minta di buatkan desain sesuai kehendaknya. Plek
harus sesuai dengan kemauannya sampai titik dan komanya. Bukankah client ini
percuma ?
Kok
? kenapa ?
Answer:
kenapa dia (Client) datang ke seorang
desainer hanya untuk membuat desain yang sama persis dengan yang dia (Client)
inginkan. Bukankah seharusnya dia (
Client ) datang ke seorang desainer untuk membuat desain flyer yang mungkin lebih baik dalam artian lebih memperhatikan
tentang penggunaan elemen desain, sehingga mempermudah target pembaca flyer. Dan
jika dia (Client) bersikeras memaksa desainer untuk mengikuti semua perintahnya,
kenapa dia gak dateng aja ke tukang setting percetakan, kenapa datang ke
desainer. Ga gitu ?
dan
tentang harga, saya pribadi menerapkan harga perjam ketika saya mengerjakan
desain. Anggap 1 jam 50 ribu *example. Proses pengolahan gambar, pembuatan
elemen - elemen pendukungnya dll. nantinya dari harga 1 jam tersebut di kalikan
dengan berapa jam yang di habiskan untuk membuat desain flyer, yah kalau liat desainer pemula yang ambil
gambar plek di google, tinggal atur atur letak tapi minta bayar selangit ini
sih tanda tanya ya..
perlu
gak sih kita bahas hal yang menyebabkan desain itu harus mahal ?
bahas
jangan ?
oke
kita bedah sekarang juga
KENAPA
DESAIN HARUS MAHAL
1. IDE
pencarian
ini bisa di bilang jantungnya desain. dan seperti kalian tahu harga jantung
mahal bukan ?
2.
Ilmu desain
Example
: ada yang nyeletuk gini *belajar desain di google
banyak.
Ilmu
desain atau how to make/ tutorial, sekarang gini kembali ke yang tadi saya
bilang
Kamu
belajar itu bisa buat desain yang bagus atau menjadi perancang yang bisa
membuat desain yang lebih baik atau lebih bagus dari sebelumnya, dan kalaupun
kamu merasa bahwa materi perkuliahan yang kamu dapatkan juga ada di google itu
sebenarnya gini, tentulah penulis penulis tentang desain yang ilmu nya kamu
dapat di google juga berasal dari mereka belajar maybe di bangku sekolah atau
perkuliahan. Intinya mereka menulis karena inisiatif maybe membantu karena
mungkin mereka tau sekolah desain itu mahal, dan kalau saya bilang sekarang, ga
semua ada di google, karena gak semua gratis wkwk. Jadi menurut saya sekolah atau kuliah desain
itu perlu buat kamu yang ingin menambah wawasan ilmu desain. dan jika nih, kamu merasa semua yang di ajarkan dosen di ruang perkuliahan
itu dari google semua, kesalahan mungkin dari pengajar yang wawasannya mentok
disitu situ saja, kurang mengikuti perkembangan. *just my opinion
dan
lagi, sedikit tambahan dari kenapa harga desain harus mahal ya karena
sebenarnya UANG yang mahal itu digunakan untuk membayar Ilmu dan Pengalaman
dari desainer. Ga gitu ?
3.
Perangkat kerja
- Laptop / PC berspek tinggi supaya gak lag saat
garap kerjaan
- alat tempur lainnya. Maybe wacom atau pentablet.
dllnya
tergantung bidang fokus desainernya.
4.
Software
5.
Team
Ga
jarang seorang desainer akan berkolaborasi dengan rekannya ketika menggarap
desain supaya hasilnya lebih cetar, dan tentulah temennya harus di bayar juga J
6.
Elemen – Elemen desain
Ga
jarang seorang desainer harus berinvestasi untuk membeli elemen” pembantu dalam
sebuah desain, sehingga mereka juga harus menginvestasikan dana pembayaran. Contohnya
seorang digital imaging harus memiliki stock foto yang kualitasnya HD, tentu
mereka harus membeli beberapa stock foto di situs jual beli foto untuk dapat mengeksekusi idenya.
Maybe
kurang lebih nya mungkin ini dulu.
Kesimpulannya
kenapa judul saya tulis “ Desainer Bunuh diri, sudah saatnya ? “
Saya
melihat banyak desainer yang mungkin baru, sedang kuliah tapi stuck karena
merasa takut tersaingi dengan pendatang – pendatang yang baru belajar desain,
atau tiap tahunnya lulusan desain semakin banyak. Jadi saya berharap tulisan ini bisa
meningkatkan kembali semangat dalam berkarya serta mengasah skill kalian, serta
juga mengedukasi kenapa desain harus mahal, ya karena jika bukan kita desainer yang
mengedukasi, siapa lagi yang akan benar benar mengangkat desain ke tempat yang
seharusnya. dan intropeksi untuk kita juga sebagai desainer untuk terus
menambah wawasan, jangan berhenti karena sudah merasa puas bisa membuat itu,
jangan bunuh diri dalam artian karena kita yang kurang pengetahuan kita sendiri
yang menjatuhkan harga desain yang seharusnya mahal.
* mudeng gak ?. Jadi menurut saya sudah
saatnya untuk kita bersama sama mengangkat desain kembali ke tempatnya yang
tinggi :v. Dan satu satunya cara adalah banyak membaca, belajar, sharing, bergerak
melawan #TolakHargaTeman #TolakDesainMurah yang bukan hanya sekadar teriakan,
tapi juga memberikan jawaban yang tegas kenapa bisa menjadi seperti itu dalam
artian kenapa Desain Harus Mahal.
Mungkin
segini dulu aja yang bisa saya sharing ke kalian, terima kasih sudah datang di
ruang berbagi saya dan semoga ga salah paham sama judul dan gambar *aduh ..
Salam
Mbkfah.
0 komentar