Desainer Bunuh Diri, sudah saatnya ?

by - 12:24


  Mulai masuk kuliah, saya pribadi mulai menghauskan diri belajar banyak hal di bidang saya, banyak sekali sampai sampai, malam ketika kubuka selambu, langit telah menjadi terang, mungkin ini bukan pengalaman saya saja, di luar sana saya selalu berfikir ada banyak bahkan ribuan orang yang mengalaminya, dan lagi lagi bukan seorang desainer saja..

    Tulisan ini juga terinspirasi dari pengalaman baru saya ketika di putus kontrak oleh salah satu langganan saya, tenang saja. Bukan karena saya depresi.
Mulai dari mana ?

     Awal perkuliahan saya dulu saya di diperkenalkan dengan dunia desain, dimulai dengan  pengetahuan tentang sejarah desain, saya pribadi sedikit merasa bosan tapi menjadi tidak ketika saya melihat sebuah proses, bagaimana sesuatu itu menjadi lebih baik dari sesuatu yang sebelumnya. Dari sana saya mulai belajar. Dan lagi lagi saya katakan ini tidak mudah.

Sebentar, saya ingin menyeruput segelas teh hangat disamping saya
Baik, kita lanjutkan.

Maybe kata kata ini mungkin terdengar Akrab di telinga anak anak desain jaman Now.

“ Sebagus – bagusnya Desain pasti ada aja SUKA 
  dan Sejelek jeleknya Desain pasti ada aja yang GAK SUKA,
  Jadi mau Desain kalian jelek atau bagus,
  Jangan Pernah Takut Berkarya “

~ Rio Purba



Mengenal Channel Rio Purba ini dari seorang Master *panggil saja Master
Sekitar tahun 2014 (menurut tahun chatnya),  saat saya sedang berkonsultasi tentang sebuah desain dengan Master. dan tahun itu dikenalkan dengan channel milik bang Rio Purba.

     Kala itu, bang Rio membuat video berlatar tembok batu bata merah, tak jarang menggunakan kain putih sebagai backgroundnya. dengan audio yang mungkin rekaman dengan Eaphone ke hp, kualitas video yang jika di banding creator video sekarang sangatlah jauh. namun ada satu hal, yang tidak bisa di membuat saya lantas pergi atau mencari cari channel lain hanya karena mungkin tidak nyaman dengan kualitas videonya. Sebuah KEGIGIHAN, saya selalu terkagum – kagum dengan orang orang yang mempunyai kegigihan dalam mengerjakan sesuatu dan mengajarkan sesuatu, jadi singkatnya dengan tulisan ini saya mengajak rekan rekan untuk membantu bang Rio Purba untuk meningkatkan Kualitas dari Videonya. Dengan cara membeli Kaos “Jangan Pernah Takut Berkarya” yang pemesanannya bisa klik link disini.  Harganya hanya 159 Ribu ( sudah termasuk biaya Ongkos Kirim ).

Oke kita Lanjut lagi,


Mungkin ga jarang kita bertanya tanya kenapa bisa ada Desain Jelek dan Desain Bagus ? parameternya apa ?

Answer : kasarnya sih, menurut saya. Desain Bagus dan Kurang Bagus itu Relatif, sama seperti Cantik dan Kurang Cantik. Kenapa orang di katakan cantik karena ia begini – begini maybe, example : menurut andi, siti cantik karena siti putih dll. Berbeda dengan pendapat andi, menurut aldi, siti cantik karena siti bersih. Relatif bukan ? tentang suka dan tidak suka tiap orang memiliki seleranya sendiri.  Kembali ke pembahasan Desain Bagus dan Jelek kenapa bisa ada ? dalam menelaahnya kita harus tau dasarnya. Desain mempunyai Prinsip – Prinsip


  Jadi menurut saya setelah saya menulis dan membaca, saya menyimpulkan Desain di katakan Bagus karena desain mengikuti prinsip prinsipnya. Semakin ia menjauhi prinsip prinsipnya maka desain itu dapat di katakan belum sesuai, jelek, kurang bagus. dan untuk membuat Desain yang mengikuti prinsip – prinsipnya memerlukan waktu yang lama, gak bisa SKS.

   Dalam sebuah desain,salah satunya Penggunaan dan Pemilihan harus  saling berkaitan satu dengan yang lainnya,dan yang perlu kita pelajari adalah bagaimana cara agar antara bentuk 1 dan bentuk bentuk 2 bisa saling berkaitan atau menjadi satu kesatuan. Disinilah kita harus pelajari, perdalam. Jika kita hanya menggunakan milik orang atau bahkan terlalu sering menggunakan Template milik orang bukankah percuma ? apa beda antara kita antara orang yang belajar desain dengan tidak belajar desain. Memang bagus, tapi bukan karya kita.  Ga gitu ?

Kembali lagi kedalam keinginan kita, dalam belajar..

Belajar karena ingin bisa membuat desain Bagus atau Belajar karena ingin tahu dan menjadi perancang desain yang lebih baik kedepannya.
Rada rada beda tipis, tapi tetep beda bukan ?

Pernah dengar   Amati, Tiru, Modifikasi “

Dalam pembelajaran. Tekhnik ini terbilang cukup mainstream tapi sayang ga jarang karena sifat malas berhenti sampai di tahap Meniru sehingga ketika membuat sesuatu menjadi tetap begitu begitu saja.

Harga Teman

Kenapa bisa ada harga teman, karena ada akad atau kesepakatan. Jika salah satu pihak tidak menerima tentu hal ini tidak akan ada. Ga gitu ? okelah kalau awal awal ketika kamu belajar desain, tapi kalau kamu sudah pro, soal harga ini ga bisa di ganggu gugat hahah

Jika saja  kita memiliki ilmu tentang  penarifan harga - harga desain,  dan ketika datang client A meminta untuk di buatkan desain flyer. Kita sebagai desainer harus benar benar mengulik, banyak bertanya baik itu 5 W + 1 H. Gak bisa tuh kita melempem iya iya saja.
Example, : datang seorang Client ke kamu, minta di buatkan desain sesuai kehendaknya. Plek harus sesuai dengan kemauannya sampai titik dan komanya. Bukankah client ini percuma ?

Kok ? kenapa ?

Answer: kenapa dia (Client)  datang ke seorang desainer hanya untuk membuat desain yang sama persis dengan yang dia (Client) inginkan.  Bukankah seharusnya dia ( Client ) datang ke seorang desainer untuk membuat desain flyer yang  mungkin lebih baik dalam artian lebih memperhatikan tentang penggunaan elemen desain, sehingga mempermudah target pembaca flyer. Dan jika dia (Client) bersikeras memaksa desainer untuk mengikuti semua perintahnya, kenapa dia gak dateng aja ke tukang setting percetakan, kenapa datang ke desainer.  Ga gitu ?

dan tentang harga, saya pribadi menerapkan harga perjam ketika saya mengerjakan desain. Anggap 1 jam 50 ribu *example. Proses pengolahan gambar, pembuatan elemen - elemen pendukungnya dll. nantinya dari harga 1 jam tersebut di kalikan dengan berapa jam yang di habiskan untuk membuat desain flyer,  yah kalau liat desainer pemula yang ambil gambar plek di google, tinggal atur atur letak tapi minta bayar selangit ini sih tanda tanya ya..
perlu gak sih kita bahas hal yang menyebabkan desain itu harus mahal ?
bahas jangan ?
oke kita bedah sekarang juga

KENAPA DESAIN HARUS MAHAL
1. IDE
pencarian ini bisa di bilang jantungnya desain. dan seperti kalian tahu harga jantung mahal bukan ?

2. Ilmu desain

Example : ada yang nyeletuk gini *belajar desain di google banyak.

Ilmu desain atau how to make/ tutorial, sekarang gini kembali ke yang tadi saya bilang
Kamu belajar itu bisa buat desain yang bagus atau menjadi perancang yang bisa membuat desain yang lebih baik atau lebih bagus dari sebelumnya, dan kalaupun kamu merasa bahwa materi perkuliahan yang kamu dapatkan juga ada di google itu sebenarnya gini, tentulah penulis penulis tentang desain yang ilmu nya kamu dapat di google juga berasal dari mereka belajar maybe di bangku sekolah atau perkuliahan. Intinya mereka menulis karena inisiatif maybe membantu karena mungkin mereka tau sekolah desain itu mahal, dan kalau saya bilang sekarang, ga semua ada di google, karena gak semua gratis wkwk.  Jadi menurut saya sekolah atau kuliah desain itu perlu buat kamu yang ingin menambah wawasan ilmu desain.  dan jika nih, kamu merasa  semua yang di ajarkan dosen di ruang perkuliahan itu dari google semua, kesalahan mungkin dari pengajar yang wawasannya mentok disitu situ saja, kurang mengikuti perkembangan.  *just my opinion

dan lagi, sedikit tambahan dari kenapa harga desain harus mahal ya karena sebenarnya UANG yang mahal itu digunakan untuk membayar Ilmu dan Pengalaman dari desainer.  Ga gitu ?

3. Perangkat kerja

-  Laptop / PC berspek tinggi supaya gak lag saat garap kerjaan
-  alat tempur lainnya. Maybe wacom atau pentablet.

    dllnya tergantung bidang fokus desainernya.

4. Software


5. Team

Ga jarang seorang desainer akan berkolaborasi dengan rekannya ketika menggarap desain supaya hasilnya lebih cetar, dan tentulah temennya harus di bayar juga J

6. Elemen – Elemen desain

Ga jarang seorang desainer harus berinvestasi untuk membeli elemen” pembantu dalam sebuah desain, sehingga mereka juga harus menginvestasikan dana pembayaran. Contohnya seorang digital imaging harus memiliki stock foto yang kualitasnya HD, tentu mereka harus membeli beberapa stock foto di situs jual beli foto  untuk dapat mengeksekusi idenya.


Maybe kurang lebih nya mungkin ini dulu.

Kesimpulannya kenapa judul saya tulis “ Desainer Bunuh diri, sudah saatnya ? “

Saya melihat banyak desainer yang mungkin baru, sedang kuliah tapi stuck karena merasa takut tersaingi dengan pendatang – pendatang yang baru belajar desain, atau tiap tahunnya lulusan desain semakin banyak.  Jadi saya berharap tulisan ini bisa meningkatkan kembali semangat dalam berkarya serta mengasah skill kalian, serta juga mengedukasi kenapa desain harus mahal, ya karena jika bukan kita desainer yang mengedukasi, siapa lagi yang akan benar benar mengangkat desain ke tempat yang seharusnya. dan intropeksi untuk kita juga sebagai desainer untuk terus menambah wawasan, jangan berhenti karena sudah merasa puas bisa membuat itu, jangan bunuh diri dalam artian karena kita yang kurang pengetahuan kita sendiri yang menjatuhkan harga desain yang seharusnya mahal.

* mudeng gak ?. Jadi menurut saya sudah saatnya untuk kita bersama sama mengangkat desain kembali ke tempatnya yang tinggi :v. Dan satu satunya cara adalah banyak membaca, belajar, sharing, bergerak melawan #TolakHargaTeman #TolakDesainMurah yang bukan hanya sekadar teriakan, tapi juga memberikan jawaban yang tegas kenapa bisa menjadi seperti itu dalam artian kenapa Desain Harus Mahal.

Mungkin segini dulu aja yang bisa saya sharing ke kalian, terima kasih sudah datang di ruang berbagi saya dan semoga ga salah paham sama judul dan gambar *aduh ..

Salam

Mbkfah.














You May Also Like

0 komentar