Kenali Sejarah dari Museum Buleleng
Harusnya tulisan ini saya posting di
bulan juni kemarin namun karena keinginan untuk membuat tulisan yang tidak
ngasal dan kualitas foto yang baik saya mencoba mencoba mencari waktu untuk
berkunjung kembali ke museum. Kunjungan kali itu saya tidak sendiri, karena di
temani oleh adik perempuan saya yang saat itu sedang pulang dari Pondok
Pesantren.
Beginilah tampak depan dari
museum buleleng tahun kunjungan 2018, saya berkunjung saat hari libur. Awalnya
saya kira tidak ada yang menjaga, namun ternyata ada >_< , penjaganya sedang tertidur di
bale bale / sejenis pendopo kecil di sebelah kiri bangunan museum.
Saya dan adik saya pun berjalan
masuk kedalam, oh iya sebenarnya dulu saya pernah mengunjungi museum ini,
sewaktu saya SMP maybe kelas 8 rasanya, saya tidak begitu jelas mengingatnya..
sepertinya saya sudah berhasil melupakan masa SMP saya yang kelam itu. Just
feeling broo!!!
Di sebelah kiri masuk terdapat
meja tamu, disana kita di wajibkan untuk menulis data pada umumnya, maybe untuk
arsip kunjungan Museum, dan juga di sediakan kotak donasi, yaa untuk donasi lah bro !!!
Di ruang depan saya sudah di
sambut dengan display gambar berbagai macam bentuk wayang kulit yang di cetak
dengan Art paper dan di tempel di dinding, di buat semacam pameran.
lanjut masuk ke ruang yang kedua.
Selain itu, di
museum ini juga menyimpan beberapa foto Raja Buleleng beserta Keluarga, foto
foto ini di taruh di ruangan dekat koridor, tepatnya sebelah kiri, ketika saya
berkunjung sedang ada Barong di letakkan di tengah Ruangan. Dan sebagai spesies jaman Now saya memutuskan
untuk berfoto bersama kembaran saya :”(
Di sebelah kiri dan kanan di pajang beberapa lukisan, contohnya di sebelah kanan saya terpampang besar
lukisan Patih Jelantik. Dan beberapa foto lainnya.
Oke kawan kawan, mungkin segini dulu cerita saya, sayang
kunjungan kali ini tidak bisa bertemu narasumber, padahal saya sangat ingin
mewawancarainya. Namun berkunjung pun rasanya cukup menambah pengetahuan saya
tentang Sejarah Buleleng di masa Lampau.
Salam
Budaya !!!
0 komentar