Perajin & Pemalas ? (Materi 3)
Ruang Lingkup Seni mencangkup
- -Kebudayaan
- -Ekonomi
- -Tata Negara
- -Kesenian yang Meliputi
- -Pendidikan
- -Kemasyarakatan
- -Teknologi
Perbedaan oleh Kelas Sosial menumbuhkan Istillah Penamaan
yang berbeda kepada Praktisi Seni.
Seperti :
Pure Art (Seni Murni)
-
Seni Lukis, Seni Patung Yang Pembuatnya Sering
Kali di katakan sebagai Seniman / artist
Applied Art ( Seni Terapan)
Dalam Dictionary of the arts (1951) di sebutkan bahwa Seni
harus memiliki jalinan yang sangat erat dengan Penikmat , lingkungan Manusia,
masyarakat yang sudi menerimanya,kecakapan keahlian (the skill), kemahiran, cara(technique) atau
kecerdikan (manipulation) yang tersusun dan dapat di sampaikan, serta membawa
nilai Budaya, merupakan makna yang terkandung dalam pengertian Seni
Secara umum, Orang banyak mengaitkan Seni dengan unsur rasa manusia semata, oleh karena
itu, orang mendefinisikan kata seni sebagai “ Ungkapan Rasa”( Iskandar,1978)
Tetapi Pada Kenyataannya, dalam berolah seni manusia tidak mengandalkan Rasa
Semata, Nalar biasa di sandingkan berpasangan dengan Rasa. Contoh nyatanya
adalah adalah ketika seorang Undagi( ahli Seni Bangun), (Juru Ringgit ( Ahli
membuat Wayang Kulit), Juru Musik, Juru Tari dan Juru Sastra akan mengubah
suatu Karya maka mereka harus mempertimbangkan hal hal tertentu yang berkaitan
dengan nilai keindahan, fungsi, kesesuaian media, bahkan kesesuaian simbol. semua
itu tidak bisa di bisa di selesaikan dengan dengan hanya oleh Rasa.
Selama ini kaum perempuan kerap di cap sebagai orang yang
cenderung menggunakann rasa dalam memutuskan segala tindakannya. Sebaliknya
kaum lelaki sebagai padang – imbangan selalu lebih dianggap lebih ber Nalar
dalam segala tindakannnya. Menggacu kepada Anggapan – Anggapan tersebut maka
dapat di simpulkan bahwa wanita lebih perasa daripada laki laki sedangkan dalam
olah seni “ lebih banyak menggunakan unsur Rasa dalam pengubahannya”, sehingga
dapat kita persepsikan yang sangat ternalar yakni Pelaku seni, Seniman, artist
, lebih banyak kaum Perempuan. Namun pada bertolak pada kenyataannya diman kaum
laki laki lebih mendominasi dalam dunia seni terutama dalam Seni Rupa.
Seni Kriya, Seni Bangunan , Seni Reklame,
mereka sering di katakan sebagai Pengrajin / Perajin Not Pengerajin
Namun jika kita telaah lebih lagi, kemudian kita
menerjemahkan kedua sebutan maka
Akan di dapat kan
Seni + man adalah gabungan dari Seni dan Man (Orang)
sehingga di dapatkan arti dari kata tersebut yakni Orang yang bergerak di
bidang Kesenian
Lalu, bagaimanakan dengan Pengrajin atau Perajin ? apakah
adalah seorang yang rajin ?
Bila di cari lawan katanya bila perajin adalah orang yang
rajin, lalu bagaimanakah dengan Seniman ? apakah dikatakan sebagai Pemalas ?
0 komentar