Kritik Pemerintah soal Ekonomi Seni ? ( Resume Materi 4)

by - 19:00


Seni adalah bagian dari Kehidupan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia,
Dalam sejarah seni rupa, tercatat bahwa ketika pekerjaan pekerjaan kesenikriyaan telah merambat ke dunnia fabrikasi, pelaku seni rupa, secara teori semakin kuat dipilah dalam kotak seni murni ( Pure Art ) dan seni terap ( applied art). Pelaku seni menganggap dirinya sebagai artist( “ seniman “) merasa berbeda dengan pelaku seni terap yang biasanya di sebut sebagai perajin, craftsman atau artisan.  Seniman mengaku dirinya terdiri dari orang orang akademisi , orang orang Kota penguasa teori Seni Rupa. Merekalah kemudian Secara Teori memilah – milah pelaku seni rupa kedalam klasifikasi klasifikasi yakni antara Seniman dan Bukan Seniman.

Senirupawan zaman dahulu, Michael Angelo dulu Secara lengkap menggarap rancang bangun benda beda teknologi yang di samping mengolah media lukisan. Ia pernah merancang bangun pesawat piring terbang, Tank, Sepatu Air. Namun senirupawan saat inilah yanng kerap kali memisahkan antara Seni dan Teknologi, adapun akibat nyatanya pernah di rasakan oleh masyarakat Uni Soviet,yang dimana ketika semuar barang teknologi buatan mereka sangat kering dari sentuhan Seni sehingga banyak memberi pengaruh yang kurang baik kepada para pemakainya ( Konsumen)

Penghargaan terhadap pelaku seni terlebih kepada praktisi kegiatan seni belum tampak, Pemerintah dalam kebijakan kebijakannya belum menampakkan Apresiasi begitu pula terjadi dengan Masyarakat Indonesia, sekalipun praktisi tersebut telah membawa nama Indonesia kerancah Internasional Sekalipun. Sangat berbeda dengan  ketika seorang Olahragawan yang berhasil menjurarai kejuaraan Dunia atau pemain Sepak bola yang berhasil memenangkan pertandingan Apresiasi pemerintah dan Masyarakat sangatlah tinggi, bahkan Sponsor pun tidak ragu untuk mendukungnya.
Bangsa kita selalu kurang menyadari betapa Rakyat Kecil telah begitu berusaha untuk ikutserta dalam mebangun negara tercinta ini, contohnya menyiapkan segala hal yang menjadi keperluang orang Kota, 
Di Ubud, Gianyar para pengrajin yang kini telah mengenal hubungan dagang Internasional lewat jaring Telephone dan Sosial Media, mereka memproduksi barang Kriya karena dirasa lebih menguntungkan secara materi dibandingkan mereka menanam Padi, mereka menjual hasil produk kepada Bule Pemesan yang memiliki Modal. Sekalipun demikian para PeKriya Bali telah menunjukkan hal lebih diantara masyarakat bali lainnya, keberhasilan tersebut memberi dampak langsung yakni kepada Pemasukan  Devisa Pemerintah Negara bukti Nyatanya di Tahun 1994 , sekitar 1,3 Triliun (22 %) PRDB Bali berasal dari Penjualan Benda Benda Kriya.
Hasil Penelitian Drs. Jajang dan Widyanan (2001) menunjukkan bahwa para Praktisi Seni Kriya maupun yang terlibat dalam aneka kegiatan Pasar Seni Kriya tidak Pernah menganggur. Sehingga melalui pembuktian yang lebih lengkap tentang keberadaan pelaku Kegiatan Seni Kriya dan segala bidang yang terkait perlu lebih di tonjolkan sebagai bahan pertimbangan perubahan sikap Pemerintah maupun Lembaga yang Terkait

You May Also Like

0 komentar