Jurusan :D3 Desain
Komunikasi Visual/2016
Nim
: 1602071008
Makhluk budaya
(Materi 10)
artinya makhluk yang berkemampuan melakukan hal-hal
yang positif, menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab.
Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan
kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan
hidupnya. Manusia sebagai makhluk berbudaya berarti manusia adalah makhluk
yang memiliki kelebihan dari makhluk lain, yaitu manusia memiliki akal yang
dapat dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan Dengan hasil budaya
manusia, maka terjadi pula kehidupan. Pola kehidupan inilah yang menyebabkan
hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir
dan gerak sosial.
Q.S. Ar-Rum ayat 41-42
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan di
laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka
merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan
yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah
bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah
orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (Q.S. Ar Rum (30) : 41-42)
أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ
“…kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.” (HR.
Muslim)
Dalam hadits ini, Nabi mengatakan ‘urusan dunia
kalian’, namun tidak mengatakan ‘hukum urusan dunia kalian’ Karena untuk
masalah dunia, Nabi menyerahkan pada umatnya, namun untuk hukum perkara dunia,
hanya Nabi lah yang lebih tahu. Misalnya dalam hal memelihara jenggot. Urusan
jenggot kenapa bisa tumbuh, manusia lebih tahu akan hal itu. Namun urusan hukum
memelihara jenggot, Nabi lah yang lebih tahu.
Teknologi adalah Perpanjangan dari tangan Manusia,
dengan adanya teknologi perkara perkara yang dikerjakan oleh manusia menjadi
lebih mudah.
Al-Jumu'ah ayat 10 yang berbunyi, “Setelah didirikan
shalat (Jum'at) maka bertebaranlah kamu di muka Bumi dan carilah sebagian dari
karunia Allah. Dan berbanyaklah berzikir kepada Allah agar kamu beruntung.”
Menurut Sahal, ayat ini adalah petunjuk bahwa Allah mendorong kita untuk
berusaha semaksimal mungkin dalam bekerja. “Allah tidak membatasi kita dalam
mencari penghasilan. Silakan melakukan perjalanan sejauh mungkin untuk mencari
penghidupan, berbisnis.”
Tiadalah Allah memerintahkan sesuatu bila tanpa
keutamaan di dalamnya, termasuk dalam perintah melakukan perjalanan. Apa saja
keutamaan bepergian? “Ada banyak keutamaan,” kata Sahal, “di antaranya,
bertambah ilmu dan wawasan, menambah silaturahim, menambah rezeki, dan banyak
lagi. Selain itu jika dilakukan secara kolektif, bepergian bersama akan
mempererat ikatan ukhuwah,” paparnya.
Bahkan berdasarkan beberapa hadits Nabi saw, dari
tujuh golongan manusia yang doa mereka mustajab di sisi Allah, di antaranya
adalah doa seorang musafir sampai ia kembali dari perjalanannya. Namun,
keutamaan-keutamaan itu tidak akan kita raih bila kita tidak berpegang pada
adab-adab bepergian yang diajarkan Islam.
Sahal mengungkapkan lima adab bepergian dalam Islam,
yaitu niat, tidak melakukan maksiat, doa dan sabar, membuat wasiat, serta
membayar utang.
Media, berbahaya dan bermanfaat.
media mempunyai peranan penting dalam hal penyebaran
informasi yang cepat, Media saat ini menjadi salah satu hal pokok yang
dibutuhkan manusia karena dari media manusia dapat mengetahui hal hal yang
sedang nge trend saat ini yang memberikan manfaat bagi
manusia. adapun soal bahaya media juga membawa dampak negatif yakni karena
media tidak mebatasi hal hal tertentu, contohnya situs" pornografi yang
bisa di akses oleh anak kecil yang dapat memberikan efek buruk bagi anak kecil
tersebut.
demikian.
Tags :
Materi Kuliah Agama
0 komentar