Resensi Buku Gerakan Seni Rupa Baru ( UAS TINJAUAN SENI )

by - 13:45



 5 Jurus Gebrakan Seni Rupa Baru,

1. Dalam Berkarya, membuang sejauh mungkin IMAJI, “ Seni Rupa” yang di akui hingga kini , gerakan  Menganggapnya sebagai “ Seni Rupa Lama” yaitu seni rupa yang di batasi hanya di Sekitar. Seni Lukis, Seni patung, Seni Gambar atau Seni Grafis . Dalam Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia,   Penetrasi di antara bentuk bentuk seni rupa di atas, yang bisa melahirkan karya karya seni rupa  Yang tak dapat di kategorikan pada bentuk bentuk di atas, dianggap “ Sah” ( Seni Rupa Baru )Dalam Berkarya, membuang sejauh mungkin imaji adanya elemen elemen khusus dalam seni rupa seperti elemen elemen lukisan, elemen elemen gambar, dan sebagainya. Keseluruhannya berada dalam satu kategori. Elemen elemen rupa yang bisa berkaitan dengan elemen elemen ruang, gerak, waktu, dan sebagainya.  Dengan begitu semua kegiatan yang dapat di kategorikan ke dalam seni rupa indonesia ,kendati di dasari “ Estetika” yang berbeda, umpamanya yanng berasal dari kesenian tradisional secara masuk Akal dianggap Sah sebagai Seni Rupa yang Hidup.

2. Membuang Sejauh Mungkin sikap “ Spesialis ” dalam seni rupa yang cenderung membangun “ bahasa Elitis” yang di dasari sikap “ avand- gardisme” yang di bangun oleh imaji: seniman seharusnya menyuruk ke dalam mencari Hal Hal subtil ( Agar tidak di mengerti masyarakat. Karena seniman adalah bagian dari misteri Hidup?) Sebagai Gantinya, percaya pada segi “ Kesamaan” yang ada pada manusia di karenakan lingkungan kehidupan yang sama percaya pada masalah masalah sosial yang aktual sebagai masalah yang lebih penting untuk di bicarakan daripada sentimen sentimen pribadi. Dalam hal ini kekayaan ide atau gagasan lebih utama daripada keterampilan “ Master” dalam menggarap Elemen – Elemen Bentuk.

3. mendambakan “ kemungkinan berkarya “. Dalam arti mengharapkan keragamaan gaya dalam gaya seni rupa indonesia. Menghujani seni rupa indonesia dengan kemungkinan – kemungkinan baru. Mengakui semua kemungkinan tanpa batasan sebagai pencerminan sikap “ Mencari”. Dari Sini . menentang semua penyusutan kemungkinan, antara lain sikap pengajaran “ cantrikisme: dimana gaya seorang guru di ikuti murid muridnya. Yang sebenarnya dapat berbuat lain. Memperkaya kemungkinan “ Gaya” Seni Rupa Indonesia.

4. Mencita – Citakan perkembangan seni rupa yang “ Indonesia” dengan jalan mengutamakan pengeahuan tentang sejarah Seni Rupa Baru yang berawal dari Raden Saleh, mempelajari periodisasinya, melihat dengan kritis dan tajam caranya berkembang , menimbang dan menumpukkan perkembangannya ke Situ, percaya bahwa dalam sejarah Seni Rupa Indonesia Baru ini terdapat masalah masalah yang sejajar bahkan tidak memiliki buku buku impor dan mampu mengisi seni Rupa Indonesia, baik Kritikus, sejarawan, ataupun pemikir. Menentang habis – habisan pendapat yang mengatakan perkemabangan seni Rupa Indonesia adalah Bagian dari Sejarah Seni Rupa Dunia, yang mengatakan seni adalah Universal yang menggantungkan masalah Seni Rupa Indonesia pada masalah seni rupa di Manca Negara.

5. mencitak citakan Seni Rupa yang lebih Hidup, dalam arti tidak di ragukan kehadirannya, wajar, berguna dan Hidup meluas di Kalangan Masyarakat.





You May Also Like

0 komentar