Desain setelah Modernisme ( Materi 9)

by - 21:55


         Para Kritikus lazim menunjukkan masa revolusi industri di eropa pada pertengahan abad 18 hingga 19 sebagai pemicu awal terjadinya perubahan – perubahan mendasar dalam pola kehidupan dan tatanan masyarakat barat, baik di bidang ekonomi, politik, sosial  maupun budaya, pada masa ini  dasar kehidupan manusia modern mulai dibentuk, baik melalui struktur masyarakatnya maupun  struktur industrinya. Berbagai perubahan  besar besaran melalui struktur  masyarakat maupun  struktur industrinya terjadi sebagai akibat di terapkannya alat dana  tenaga permesinan  dalam proses produksi,seperti  pendirian  parbrik – pabrik tempat kerja  yang tempat kerja yang terpisah  dari rumah, terciptanya kelas buruh dalam  masyarakat, pertumbuhan  kota dana masyarakat sub –urban , serta  tumbuhnya konsumerisme  dengan meningkatkan taraf  hidup dan tersedianya barang barang , produksi massa hasil industrialisasi.
( Sumber gambar double9.deviantart.com )
Secara garis besar,  kenneth framptom ( 1980), menggolongkan  berbagai transformasi  wilayah ( urban development,(1800 -1909)  dan  transformasi bidang tekhnik ( structure engineering, 1775 – 1939). Faktor faktor  tersebut yang melatarbelakangi munculnya modernisme, khususnya dalam bidang arsitektur sebagai induk cabang seni dan desain pada masa itu.
Di dalam konteks perubahan  ini pula pengertian “ desain” dalam artian modern yaitu kegiatan desain yang terpisah dari kegiatan produksinya dan desain sebagai bagian dari nilai komersial suatu produk, mulai terbentuk. Jika dalam sejarah kesenirupaan , munculnya  aliran impressionisme pada sekitar  tahun 1870  sering dianggap sebagai aliran peralihan ke arah munculnya seni rupa “ modern”  maka dalam , maka dalam desain dikenal sebagai aliran art nouveau sebagai aliran peralihan  ini atau dalam istillah penny Sparke disebut “ proto – modernism” yaitu pada sekitar tahun 1900.

     di inggris pada pertengahan abad 19, dengan tokohnya john ruskin dan William Morris , secara umum, kedua aliran ini sering diartikan sebagai reaksi ideologis terhadap gelombang  industrialisasi dan mekanisasi, yang sering di anggap telah menurunkan mutu desain  dan kebanggan kaum perajin  terhadap barang barang yang di produksi secara massal. Perbedaannya ialah Art dan Craft Movement lebih berdimensi  sosial dan  bersikap anti industri, yaitu  dengan mendirikan gilda gilda seperti pada jaman abad pertengahan  guna menyelamatkan  keterampilan olah seni, kriya dan Ornamen pada benda benda desain sedang Art Nouveau justru berusaha memanfaatkan kemajuan teknologi dan kekayaan yang telah di capai oleh masyarakat industri masa itu.

(sumber gambar abbic314.deviantart.com)
Pemunculan Art Nouveau sebenarnya sangat di pengaruhi oleh aliran art dan craft movement yang telah berkembang
Pada sudut pandang etis politis, Art Nouveau dapat dikatakan bertujuan  menyatukan seni dan teknologi dalam kehidupan sosial sehari hari. Namun secara praktis  dan dari sudut pandang budaya, aliran ini  sering dianggap sebagai  reaksi panik  kaum borjuis terhadap dampak industrialisasi  yang semakin dominan , yaitu dengan  terbentuknya selera pasaran karena melimpahnya barang barang yang dulunya hanya bisa di konsumsi oleh orang orang kaya. Dengan semangat  revivalisme Barok dan Rokoko, semangat pemujaan kepada alam, serta pengaruh seni  dari Timur khususnya jepang, para perancang mennjadi sibuk mendekor benda benda atau mengekspoitasi bahan dengan bentuk bentuk lengkung yang sangat kaya ornamentasinya, hingga aliran ini sering disebut “ The Feminine Art”





You May Also Like

0 komentar