( Sumber Gambar manualyouth.com)
Pendekatan Psikologi terhadap Seni lebih cenderung
di kaitkan berupa kajian Estetis yang sering kali di kaitkan dengan Perilaku
dan Pengalaman Manusia dalam Pengolahan, Penikmatan, ataupun pengaruh Seni.
Para Ahli Psikologi mengenal 2 bentuk Psikologi yakni
Psikologi Analitik dan Psikologi Gelstaltim ( The Psychology of Vision,
Psikologi Terapan).
Seni Modern merupakan gambaran Pikir masyarakat
Industri yang Sekular, Kaum Modernisme berpandangan bahwa kegiatan Seni adalah
upaya yang terus menerus menegakkan kualitas Estetis, Paham Modernis inilah
yang melahirkan nilai dan Norma yang menjadi Acuan Nilai kebaruan, yang
bersifat material, dan ter Indra. Nilai
Keaslian melahirkan Individualitas sekaligus Univesalitas kedua Nilai inilah
yang menuntut tingkat kreativitas para Seniman.
Cara yang di lakukan oleh seniman untuk menemukan
sesuatu yang baru dan asli adalah dengan melakukan pencarian yang terus
menerus. Dalam perkembangannya seni
Modern mengenal berbagai Isme, Madzhab atau Aliran , dalam seni modern selalu
terjadi perubahan Aliran, setiap Aliran baru adalah penolakan terhadap aliran
sebelumnya seperti contoh Lahirnya Aliran Impressionisme adalah reaksi terhadap
kebiasaan melukis dalam studio yang biasa dilakukan oleh pelukis penganut
aliran Realisme (menurut Myers,1961 : 387 – 408)
Bidang
Psikologi sudah cukup lama merambah medan bahasan di bidang Seni Rupa.
Pandangan dan analisis para psikolog tentang seni terpusat pada sudut pandang
kejiwaan yang bisa di ukur dalam tampilan Perilaku. Para Psikolog, Khususnya
Psikolog Analitik mengkaji melakui pembagian pembagian model model manusia
pelakunya, pembedaaan tersebut lebih kita kenal sebagai Tipe – Tipe Psikologis.
Menurut Jung, Sikap Ekstrovert ditandai dengan
libido yang ke Luar,berminat kepada kejadian, orang dan benda ; juga memiliki
hubungan seerta ketergantungan terhadap hal tersebut. Ia melakukan hubungan
tersebut melalui perasaan, intelek, penginderaan atau intuisinya. Mudah terikat
oleh fakta, tidak dapat melihat sesuatu di luar Fakta, menyukai Logika dan
keteraturan, lebih tertarik dengan dunia luar, tidak menyukai kesendirian.
Adapun Sikap Introvert di tandai dnegan libido yang mengalir kedalam, terpusat
pada faktor – faktor subjektif, menarik diri,dan di kuasai kebutuhan dalam.
Tidak berminat pada Fakta melainkan kepada Ide atau Gagasan.
Adapun Jung juga merumuskan mengenai Konsep Sikap,
1. Konsep arketif, adalah konsep keseduniaan (
universality) manusia dalam alam nyata dan
Imajinasi,gambaran ruhaniah,dari dorongan – dorongan naluri jasmaniah
2. Konsep Ego
dan Self, Ego mencerminkan sikap yang Utama, bertalian dengan Batas dan
Identitas, kemampuan perorangan, dan self adalah pertanggung jawaban
terhadap
pengalaman pengalaman simbol simbol keutamaan, perasaan,dan kesadaran.
3. Konsep Individuation, kemampuan untuk memadukan
sejumlah aspek proses kesadaran,
Ketidaksadaran, dan hayalan yang membimbing seseorang kepada kesdaran di
luar Ego.
Kesadaran
transendental) bukan semata pengalaman keunikan individualnya
Secara garis besar Ada 4 tipe Pelaku Seni Modern,
Diantaranya.
1. Reaslisme, Naturalisme, dan Imperialime.
Tampilan utama yang di latari oleh ketiga aliran ini
adalah sesuatu yang nyata, kenyataan inilah yang menuntut unsur pikir karena
peniruan bentuk real , natural maupun impression yang adalah peniruan terhadap
bentuk bentuk yang ada di alam walaupun nantinya ada penambahan objek tertentu.
2. Superrealisme dan Futurisme
Tampilan Utama yang di latari oleh aliran ini adalah
perhatian mereka terhadap nilai nilai Spiritual dalam menanggapi dunia Luar,
mereka menggunakan sensasi bentuk nyata dnegan menambahkan unsur – unsur tampilan yang luar biasa, berlebihan bahkan
menampakkan kondisi yang ada di luar dunia Nyata.
3. Fauvisme dan Ekspressionisme
Dalam aliran ini peranan sensasi sangat kuat, karya
mereka menampilkan kerinduan terhadap sensasi rasa perseorangan senimannya,
seniman seniman ini mengutamakan subjektivitas dirinya dalam mengolah karya.
4. Cubisme, Contrusctivisme dan Functionalisme.
Dalam Kelompok ini intuisi menjadi titik Pusat
Konsep Berpikir mereka, mereka menunjukkan keasyikan dalam bentuk bentuk
Mujarad atau Abstrak.