Makin Kenal Style Dunia Grafis

by - 03:38


1. Art Deco 


Art Deco adalah sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939. Gerakan ini, dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan pada awal abad ke-20, termasuk Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau, dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an, Art Deco murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun, fungsional, dan ultra modern. yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film.
Art Deco adalah gaya yang muncul setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II, dala perkembangannya Art Deco banyak dipengaruhi oleh berbagai macam gaya modern seperti Kubisme, Futurisme serta Konstuktivisme.
Ciri-ciri Art Deco :
  • Penggunaan berani dari sapuan kurva.
  • Bentuk bertingkat.
  • Motif pancaran matahari dan pola chevron.
 Contoh desain Art Deco
Art Deco banyak dipakai dengan mengunakan material seperti plastik, metal, kaca, bakelit dan menggabungkannya dengan penemuan-penemuan baru saat itu, lampu misalnya, karya-karya mereka memakai warna-warna yang kuat serta bentuk-bentuk abstrak dan geometris misalnya bentuk tangga, segitiga dan lingkaran terbuka, tetapi mereka kadang masih menggunakan motif-motif tumbuhan dan figur, tetapi motif-motif tersebut cenderung berbentuk geometris.
Ungkapan Art Deco diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 di Paris dalam katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Décoratif, sejak saat itu nama Art Deco semakin terkenal dan menjadi populer dan banyak dimuat di media cetak. Jadi sebelum tahun 1966 masyarakat belum mengenal gaya Art Deco, dan mereka lebih sering menyebut seni yang populer dalam masa PD I sampai sebelum PD II dengn nama Seni Modern.
Jaques-Emile Ruhlmann adalah desainer yang sangat identik dengan Art Deco, dan kemudian dikenal sebagai master Art Deco melalui karya mebelnya. Desainer mebel lain misalnya Paul Follot, Pierre Chareau, Clement Rousseau, tim desain Süe et Mare (Louis Süe and André Mare) serta Eileen Gray. Rene Lalique dikenal dengan hiasan dari kaca dan desain perhiasannya, Susie Cooper dan Clarice Cliff terkenal dengan keramiknya, Jean Puiforcat dengan perak dan pekerjaan metalnya, Paul Poiret terkenal dengan motif tekstilnya, dan A.M Cassandre dikenal dengan poster-posternya.
2. Swiss Style 
Swiss Style adalah gaya desain grafis yang muncul dan berkembang di Swiss pada tahun 1950-an, gaya ini lebih menekankan kejelasan informasi, komposisi yang objektif dan rasional serta penggunaan tipografi yang dominan. Pada awalnya gaya ini sering disebut dengan International TypographicStyle karena penggunaan tipografinya yang lebih dominan.
 Contoh desain Swiss Style
Ciri-ciri Swiss Style :
  • Penggunaan grid matematis untuk menciptakan struktur yang utuh dan teratur.
  • Keseimbangan asimetris.
  • Penggunaan fotografi.
  • Huruf sans serif terutama Helvetica dan Akzidenz Grotesk.
  • Swiss Style lebih banyak menekankan pengunaan elemen visual yang minimal seperti tipografi dan layout isi daripada tekstur dan ilustrasi.
Salah satu perintis Swiss style/Swiss design yang sangat berpengaruh adalah Josef Müller-Brockmann. Beliau merupakan desainer grafis Swiss yang berperan besar dalam mempopulerkan penggunaan grid system dalam desain grafis. Salah satu bukti peran besarnya, pada tahun 1958 – 1965 beliau mendirikan sekaligus menjadi co-editor jurnal tiga bahasa Neue Grafik (New Graphic Design) yang menyebarkan prinsip Swiss design secara internasional.
Bagi mereka yang berprinsip pada Swiss Style, penambahan elemen yang tidak perlu tanpa mengekplorasi potensi elemen dianggap sebagai sesuatu yang percuma. Karena itu Swiss Style lebih menonjolkan tipografi sebagai elemen komunikasi yang efisien.
 Contoh desain Swiss Style
3. Futurism Style 
Gaya Futurism muncul di Italia pada tahun 1909, dimotori oleh Tomasso Marineti. Gaya ini lebih mengacu pada pembaruan menyongsong modernitas masa depan yang lebih optimis. Yang pada mulanya berkonsep pada pergerakan sastra. Kemudian merasuk kedalam bidang kesenian seperti : seni lukis, arsitektur, seni musik, seni patung dan desain.
Futurisme juga mempengaruhi gaya seni lain seperti art deco, surealisme, dadaisme dan konstruktivisme. Filippo Tommaso Marinetti, Giacomo Balla, Gino Severini, Fornunato Depero, Carra, dan Antonio Sant’Elia merupakan seniman-seniman yang berpengaruh dalam gaya ini.
Ciri Futurisme :
  • Penyatuan karakter dari elemen-elemen yang berbeda-beda dalam sebuah acuan, dan penyusunannya karyanya sebagai suatu kesatuan.
  • Memiliki ide-ide seperti ketertutupan, ketidaksabaran, ekstrim dalam hubungan langsung dengan nilai-nilai futurisme.
  • Karakteristiknya juga meliputi garis-garis yang tidak rata yang mengkomunikasikan energy dari gerakannya.
  • Pandangan karya yang mementingkan masa depan.
 Contoh desain dengan gaya Futurisme
4. Cuban Posters 
Gaya Cuban Posters muncul di Kuba pada sekitar tahun 1960-an, desain poster gaya ini untuk kampanye yang bertema negara solidaritas yang seideologi.
Ciri-ciri Cuban Posters :
  • Menggunakan berbagai macam variasi dari gaya pop-art, psychedelia, dan folklore.
  • Menampilkan warna kontras.
  • Menyuarakan revolusi, rasisme sosialis.
  • Poster kultural dan politik dengan berbagai gaya visual.
 Contoh desain Cuban Posters
5. Kitsch 
Dalam dunia seni kitsch biasa digunakan untuk bahwa suatu karya tersebut memiliki nilai yang berlebihan (sentimental), vulgar, dan memiliki suatu makna tertentu. Gaya aliran kitsch dianggap sebagai “outsiders art”, istilah kitsch jarang dijumpai dalam desain grafis, tetapi di wakili dengan istilah “Era 50-an”.
Contoh desain Kitsch
Desainer yang berpengaruh dalam aliran kitsch ini adalah Grant Wood, Norman Rockwell dan James Montgomery.
Ciri-ciri Kitsch :
  • Penggunaan warna yang lebih menarik dan bervariasi.
  • Menggunakan prinsip title dan sub-title.
  • Menggunakan campuran dari teknik-teknik lain seperti fotografi dan kolase.
  • Over sentimental dan vulgar. Desain Kitsch
 Contoh desain Kitsch
6. Late Modern 
Latemodern di dominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika, namun gaya ilustrasi ini terinspirasi dari Europan Avant Grade yang modernist. Pada masa ini bidang periklanan mencapai zaman keemasannya, teknik typesetting, fotografi, tipografi dan printing yang modern telah banyak digunakan sehingga menambah methodology prinsip-prinsip dalam mendesain.
Karya-karya latemodern menjunjung prinsip simplicity dan non-decorative, dan pada masa itu telah muncul teknik gunting-tempel yang masih menjadi inoasi sampai saat ini. Seniman-seniman latemodern adalah Paul Rand, Saul Bass dan Lester Beall.
Ciri-ciri Latemodern :
  • Komunikasi yang berkonsep.
  • Cerdas dan kreatif.
  • Pencampuran berbagai teknik fotografi, typesetting dan printing.
  • Kemudian prinsip simplicity
  
Contoh desain Latemodern
7. Fauvisme 
Fauvisme dapat diartikan sebagai gaya yang membebaskan diri dari keteraturan dan hukum-hukum yang berlaku bahkan cenderung liar. Gaya ini berumur cukup pendek menjelang dimulainya seni modern. Gaya ini mulai populer pada tahun 1904 – 1907 di Le Havre, Paris, hingga Bordeaux.
Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis.
Ciri menonjol dari gaya ini berupa segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.
 Contoh desain Fauvisme
8. Kubisme 
Kubisme adalah gaya desain yang memandang bahwa semua bentuk terwujud dari benda-benda geometris seperti kubus, bola, setigiga, kerucut dan silinder. Gaya ini dimotori oleh Pablo Picasso dan Georges Braque ada sekitar tahun 1900 – 1910. Dalam karya seni kubisme, benda dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali dalam bentuk abstrak—daripada menampilkan obyek dari satu sudut pandang, seniman menampilkan subyek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan subyek dalam konteks yang lebih besar.
Ciri-ciri desain Kubisme :
  • Terkadang permukaan bersilangan dalam sudut acak, sehingga menghapus kedalaman lukisan yang jelas.
  • Bentuk objek terdiri atau berasal dari bentuk-bentuk geometris.
  • Latar dan obyek menembus satu sama lain untuk membentuk ruang ambigu dangkal.
  
Gbr. Contoh desain Kubisme
9. Tachisme 
Tachisme merupakan gaya desain abstrak yang populer di Prancis pada tahun 1940 – 1950an, dan gaya ini dianggap sebagai yang mengenai eropa serta setara dengan abstrak expressionism. Tachisme juga menjadi bagian dalam suatu pergerakan yang dikenal sebagai seni informel, yang meninggalkan abstrak geometris dan cenderung pada satu format ungkapan yang intuitif serupa lukisan abstrak.
Desainer yang berpengaruh adalah Jean Dubuffet, Pierre Soulages, Nicholas de Stael, Hans Hartung, Serge Poliakoff, and Georges Mathieu.
 
 Contoh desain Tachisme

Ciri-ciri Tachisme :
  • Sebagian besar tidak menggunakan abstrak geometris
  • Berupa desain/lukisan abstrak
  • Memakai tetes atau gumpalan cat lang lurus dan langsung dari tabung.
10. Contemporary 
Gaya ini adalah kumpulan gaya desain dari berbagai macam aliran-aliran desain yang berkembang pada sekitar tahun 1965 hingga sekarang. Desainer yang berpengaruh dalam gaya ini adalah Gregory Cutshaw, Niklaus Toxier, Damia Mattew, Tibor Kalman, Rubin Cordano dan Fabien Ferri.
Ciri-ciri gaya Contemporary
  • Tipografi yang semakin kreatif dan inovatif, tipografi tidaklah lagi hanya sekedar tulisan tetapi sudah menjadi bagian dari image.
  • Permainan headline dan subheadline
  • Pencampuran berbagai aliran desain grafis pada masa-masa sebelumnya di dalam satu karya
  • Artistik denganpenggunaan teknik fotografi yang semakin berkembang
  • Penggunaan letterforms sebagai image

Contoh gaya desain Contemporary
https://kotakkreatif.wordpress.com/pembelajaran/multimedia/mengenal-desain-grafis/gaya-desain-grafis/

You May Also Like

0 komentar