Cukup lama sudah tidak ku post perjalanan serta petuah
petuah kehidupan, tidak terasa hidup di dunia mulai menginjakkan kaki di umur
20 tahun, ketika di jaman ini sedang pada jaman jamannya anak anak muda
berprestasi satu persatu, aku hanya baru bisa mengerti pola pikir mereka. Teknologi
kurasa adalah salah satu penggeraknya, tak lupa sosial media. Baru baru ini
mendapati sebuah account tentang suka dan duka bangku Perkuliahan, yang mempost tentang Umur 20 tahun dimana
semua hal menjadi tampak jelas, sebentar, akan ku kutipkan bunyinya.
“ Semua Menjadi Jelas, Mana yang Benar – Benar Teman dan
Sahabat, Mana yang Hanya datang Sesaat, Siapa yang Perlu di Pertahankan dan
Siapa yang harus di Tinggalkan “
Postingan itu terakhir kulihat sudah di Like sekitar 14.000
like, saat aku menscreenshotnya.
yang ingin aku jabarkan sedikit, tentang kalimat kalimat
tersebut. Bagiku sangat mengena sekali, mungkin karena aku sudah melewatinya,
mungkin sudah mengalaminya dan sudah menyadarinya.
Tulisan ini kutulis di H– 8 hari tanggal lahir ku di 2018. Di beberapa malam dengan gelimangan –
gelimangan Tugas- Tugas di Semester 5.
Semua menjadi Jelas setelah aku akhir akhir ini ku mulai Asik
mengamati, tentang banyak hal. Kalian sangat tau aku hanya seorang mahasiswi. Bukan
seorang Motivator.
Benar Benar Teman,
dulu aku sangat sangat berpegang teguh dengan kata “ Bagiku dengan hanya
bertemu, kita sudah berteman “ iya kita teman dalam satu pertemuan yang tak
kutahu tujuan mu apa, namun secara tak langsung Allah memberiku kesempatan
untuk mengenal walau tidak ku tahu atau kau tahu. Seiring waktu dari banyak nya
pertemuan, Allah membuatku tersadar tentang Kawan. Tentang siapa yang
sebenarnya harus mengisi posisi posisi penting dalam hidup. Tentang siapa yang
sebenarnya menjadi tanggung jawabku sebagai orang hidup untuk memberi tahu.
Dalam Islam aku pernah mendengar dan diajari bahwa “ Kami Sesama Muslim/ah
adalah Saudara” . Ya Bersaudara dalam Keimanan yang Sama, dan Semoga Bersaudara
dan Berkawan dengan Tujuan Lillahi Taala yang
Sama. Aamiin.
Terbilang sudah Semakin Tua untuk tinggal di Bumi yang makin
Hari semakin Fana, dengan banyak hal tak logis yang menjadi mudah Viral padahal
tidak bermutu, dan Kita Menyempatkan diri untuk Tertawa, atau menjadikannya
bumbu bumbu bahan Obrolan tak berguna. Tidak jarang aku akan memilih diam
karena itu hal yang tak berguna untuk ku, Untuk menghabiskan waktu Berhargaku
lebih tepatnya, walau terkadang katanya dari Hal hal tersebut Ide dapat Muncul.
Rasanya tulisan ini menjadi sangat ingin aku teruskan.
Hal ini mengingatkan ku tentang Etika Bercanda dalam Islam,
salah satu cerita yang kamu mungkin juga tahu, tentang dimana saat itu seorang
Nenek Tua bertanya kepada Baginda Rasulullah Alaihi Wassalam.
Kata Nenek itu “ Wahai Rasulullah, apakah Nenek – Nenek sepertiku
akan Masuk Surga ?” tanya Nenek itu
Rasulullah menjawab “ di Surga tidak ada tempat Untuk Nenek-
Nenek ...“
Nenek tersebut terlihat manyun, dan Rasulullah melanjutkan
perkataannya
“ Semua akan menjadi Muda di Surga “ ungkap Rasulullah
menyelesaikan Perkataannya
Dan Nenek itu tersenyum.
Rasa Rasanya aku belum pernah mendengar atau mengalami
candaan yang seperti itu selama 20 tahun.
Terkadang candaan yang pernah aku alami atau aku ketahui
selalu berisi ujaran ujaran tidak baik, saling olok mengolok dan menyakitkan
hati. Atau tertawa dengan hal yang tidak berguna, lantas aku bertanya “ Untuk
Apa ? “
Mungkin akan ada yang menjawab “ Senang – Senang Saja” “
ya.. Basa Basi saja kan sudah lama gak ketemu, supaya tidak Canggung” “ Buang
Buang Waktu “ . atau ada lagi jawaban lain ?
Mungkin kamu pernah dengar tentang “ jika ingin Wangi maka
berkawan lah dengan Penjual Minyak Wangi “
Mungkin setelah membaca tulisan ini kamu benar – benar harus
menelaah tentang pertemanan yang sudah kamu bangun selama ini. Apakah kamu dan mereka sejalan dalam artian
memiliki tujuan yang sama dalam hal kebaikan ? jika tidak kurasa kamu harus
meninggalkannya.
Hidup tidak Sebercanda itu, Waktu tidak Semurah itu untuk di
Buang Buang secara Percuma.
Carilah kawan kawan baik atau Jadikan lah Kawan Kawan mu Baik karena
mengenalmu.
Bersambung.
Di tulis Afifah di sela sela mengerjakan Gelimangan tugas
Tugas Kuliah di Semester 5
12 November 2018.